Hercules dan Pemuda Tanah Abang, Masa Lalu Yang Tak Terpisahkan

oleh
oleh

Gejolak Pemuda dengan Kelompok Timor

Meneer menceritakan bahwa satu kisah yang perlawanan besar pemuda setempat terhadap kelompok Timor, yang bermula saat
Seorang preman yang diketahui merupakan bagian dari kelompok Veretas tidak terima ditegur oleh pemuda setempat.

“Preman tersebut merasa di tuduh mengambil burung, lalu preman itu bukan mengklarifikasi tapi malah membentak dan marah setelah di lerai warga preman itu pergi namun tak lama kemudian balik lagi dengan mengajak teman-temannya,” papar Meneer.

Datang dengan menantang, mencaci serta menghima suku di wilayah tersebut menyebabkan suasana semakin memanas. “Sampai cekcok dan nyaris adu jotos, lalu redam sejenak,” ujarnya.

“Malam hari anak-anak remaja yang biasa nongkrong diserang preman dengan parang dan bensin,” lanjutnya menceritakan kejadian hari itu.

Kata Meneer, tuan rumah yang terbuka dan ramah di lecehkan tamunya. “Diamnya putra daerah adalah bentuk toleransi keberagaman, namun disalah artikan oleh mereka,” jelasnya.

“Semutpun melawan raksasa, dan meraka kelompok terstruktur yang pengalaman berperang, dipaksa pergi,” kata Meneer.

Hercules Dimata Pemuda Tanah Abang

Berbeda dengan Hercules, menurut Meneer sebagian besar pemuda Tanah Abang menganggapnya sebagai Inspirasi.

No More Posts Available.

No more pages to load.