Batam, sketsindonews – Gubernur H. Ansar Ahmad meminta rencana pembangunan Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau agar didesain sebaik mungkin. Agar sejalan dengan rencana revitalisasi objek-objek di Kota Tanjungpinang, karena selain digunakan untuk Gedung LAM, harus bernuansa pariwisata dan budaya.
“Untuk pembangunan gedung LAM Kepri, saya berpikir sama dengan Dato’ Wira Utama Abdul Razak. Saat pengunjung masuk dari wilayah laut, selain kubah Masjid Raya Nur Ilahi, dan Masjid Raya Penyengat, juga harusnya Gedung LAM dapat langsung terlihat, maka dengan ini saya setuju untuk dibangun di Anjung Cahaya,” kata Gubernur Ansar saat menghadiri pertemuan dan silaturahmi dengan Ketua dan Pengurus LAM Provinsi Kepri di Kantor LAM Provinsi Kepri, Tepi Laut Tanjungpinang, Jumat (16/4/20).
Kemudian Gubernur Ansar menyampaikan bahwa DED pembangunan Gedung LAM Provinsi Kepri ini memang belum ada, tetapi akan diusulkan pada APBD perubahan, dan akan mengejar pembangunannya di tahun 2022. Pada kesempatan yang sama Gubernur Ansar memaparkan program-program kerja yang tengah digesanya.
“Saya sudah meninjau beberapa objek di pusat kota Tanjungpinang. Mesti kita dorong bagaimana orang semakin tertarik datang ke sini. Mengenai keterbatasan anggaran, maka akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari Pulau Penyengat, Gereja Ayam, jalan dari bandara dan jalan di depan Morning Bakery,” kata Gubernur Ansar.
Mengenai Tugu Bahasa di Pulau Penyengat, Gubernur Ansar menyampaikan butuh setidaknya anggaran sebesar Rp120 miliar untuk meningkatkan fasilitas-fasilitas yang ada di Pulau Penyengat sebagai pendukung.