Lanjut Agoes sahsatu contoh yang marak sekarang adalah bagaimana merekayasa terjadi gejolak kerusuhan di Indonesia dengan berbagai cara untuk menciptakan gejolak, masing-masing agent bergerak untuk menanamkan dalam kehidupan masyarakat rasa saling benci, saling curiga, saling buruk sangka diantara sesama Anak Bangsa baik antar suku, antar agama, antar ormas, antar ulama, antar pengamat, antar kampus, antar parpol, antar tokoh bangsa dan termasuk antar institusi.
Semuanya itu seolah dipaksa dan di giring kepada Satu titik tak lain untuk perang sekecil apapun masalah akan di peruncing dan diprovokasi secara timbal balik. Tujuan-nya hanya Satu : Menjadikan Anak Bangsa menjadi Bangsa yang sinis, egois, ambisius, sadis, anti kebersamaan.
Budaya kita akan dilunturkan dari sifat Indonesia selama ini menjadi nilai persatuan pejuang, militan, pemberani, kuat, kompak suka bermusyawarah dan budaya gotong royong.
Jadi tambah Agoes, kalau ada kejadian disekitar kita yang diluar kewajaran itu adalah salahsatu bentuk hasil kerja para agent tersebut. Perang Saudara adalah hal yang sangat di inginkan oleh pihak user asing terhadap bangsa ini.
Untuk kita terpecah belah, hancur lebur, lemah untuk kemudian mereka kuasai secara ekonomi dan psikis hingga kita menjadi bangsa untuk tidak boleh memliki cinta terhadap bangsa dan cinta Tanah Air terus tergadaikan dari semua sisi kehidupan negara merbartabat, tutup Agoes.
(Nanorame)