“PPATK Temukan ada 80 hasil analisis transaksi keuangan yang mencurigakan dan mengalami kebocoran terkait penggunaan dana otonomi khusus dan APBD di Papua,” tuturnya.
Mengingat Gubernur Papua mempunyai uang sangat banyak, maka relawan Jokowi ini menduga ada oknum elit Pejabat Negara yang melindungi, sebagai ATM modal Capres 2024 Papua.
“Ini Jokowi dihantam Demokrat, Aparat istimewakan Ketua Demokrat Papua, Dunia terbalik-balik dan Rakyat Papua jadi Korban,” tandas Arlon.
Atas pernyataan tersebut, Ketua DPD DKI Jakarta Barisan Merah Putih RI Papua, Frans Ansanay mendukung pernyataan tersebut.