Jakarta, sketsindonews – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan penuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dugaan kasus korupsi di Perumda Pembangunan Sarana Jaya, Selasa (21/9/21).
Kehadiran orang nomor satu di DKI Jakarta ke KPK itu mendapat apresiasi dari Ketua Bamus Papua, Frans Ansanay yang menyebut bahwa sikap Anies tersebut merupakan sikap pemimpin yang siap membantu memberantas Korupsi.
Namun dia menyayangkan masih saja ada persepsi negatif atas keberanian Anies menjadi saksi di KPK.
“Dia siap menjadi saksi dan menunjukkan kalau beliau juga mau berkontribusi dalam memberantas korupsi,” ujar Frans melalui siaran pers, Selasa (21/9/21).
“Jadi saksi bukan berarti menjadi tersangka,” tambah Frans menegaskan.
Untuk itu, menurutnya sangat tidak etis jika kehadiran Anies di KPK mendapat pernyataan-pernyataan yang berkesan negatif, terlebih jika dikait-kaitkan dengan pembangunan yang terkendala.
“Jika bicara pembangunan yang terkendala, saya rasa hampir di semua wilayah mengalaminya, dan hampir semua pemimpin ada hal yang memang terkendala, jadi kalau masih memberikan komentar-komentar negatif maka silahkan saja kalian berusaha menjadi pemimpin, maka kita akan liat apakah kalian bisa lebih baik,” ucapnya.