Jubir Demokrat KLB Deli Serdang Sarankan AHY Cicil Minta Maaf Kepada Orang-orang Ini…

oleh
oleh

“Pertanyaan kami kepada AHY, hukum mana yang bisa dibeli dan siapa yang bisa dibeli?. Janganlah AHY merendahkan para penegak hukum kita di Indonesia, bahwa mereka bisa dibeli. Itu adalah pelecehan terhadap penegak hukum kita,” ujarnya.

“AHY juga mengklaim bahwa dia telah diberi peringatan oleh senior-senior nya di TNI.  Bahkan AHY menyebut bahwa senior dia di TNI itu mengingatkan terhadap upaya membeli hukum. Sepertinya AHY ingin menyampaikan kepada public bahwa sampai saat ini, senior senior nya di TNI masih rajin memberikan masukan-masukan kepada AHY,” kata Rahmad.

“Pertanyaan kami adalah; siapa petinggi TNI yang rajin memberi masukan ke AHY bahwa hukum itu bisa dibeli? Sejak kapan TNI mencampuri urusan partai politik Demokrat yang standing politiknya saat ini adalah oposisi Pemerintah?,” tanya Rahmad.

Untuk itu, Rahmad mengatakan sangat ingin minta konfirmasi ke Panglima TNI, Bapak Jenderal Andika Perkasa. Siapakah petinggi TNI yang rajin memberi masukan kepada AHY, Ketua Umum Partai Oposisi Pemerintah itu?

“Panglima TNI tentu harus menjelaskan kepada publik dan mengungkapkan fakta fakta, apakah yang disebut AHY itu benar? Jika benar, tolong dijelaskan, apa motif petinggi TNI yang rajin memberi masukan kepada AHY, Ketua Umum Partai Oposisi Pemerintah itu?. Ini penting dan perlu diketahui public karena AHY telah menyampaikannya secara terbuka kepada public. Ini juga penting agar TNI tidak tercemar nama baik nya. Apakah ini hanya karena arogansi oknum personal yang sudah mundur dari TNI karena haus kekuasaan untuk merebut kursi Gubernur DKI Jakarta, atau karena apa?. Jangan sampai isu keterlibatan petinggi TNI di politik praktis Partai Demokrat yang menjadi oposisi pemerintah ini sampai membahayakan keamanan dan masa depan kita bernegara,” paparnya.

Untuk itu, Rahmad menyarankan agar AHY mulai mencicil untuk meminta maaf, karena jika dibuka lembar demi lembar catatan kami terkait AHY, banyak sekali ulah AHY yang menyakiti hati orang yang dituakan.

“Oleh karena itu, jika AHY mulai sadar untuk menghormati dan menghargai orang tua, mulai lah menyicil untuk minta maaf kepada Bapak Presiden Jokowi, kepada Presiden RI ke-5, Ibu Megawati Soekarno Putri, kepada Kepala Staf Presiden Bpk Jend. (Purn) Moeldoko, Kepada Panglima TNI Bapak Jenderal Andika Perkasa, Kepada senior-senior pendiri dan tokoh-tokoh utama awal Partai Demokrat berdiri, kepada kader kader yang dipecat AHY dan yang diperlakukan AHY dengan tidak adil saat Pilkada, bahkan kepada seluruh masyarakat Indonesia yang selama ini telah dibohongi oleh gaya politik AHY yang pura pura santun dan pura pura merakyat,” tandasnya.

(Eky)

No More Posts Available.

No more pages to load.