Bennett merupakan pasien yang membutuhkan donor jantung untuk bisa bertahan hidup. Tetapi hingga operasi itu digelar, ia belum mendapatkan jantung manusia dari donor.
Operasi itu digelar setelah lembaga pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA) memberikan izin darurat. Sementara Bennett sendiri juga telah sepakat untuk menjalani operasi tersebut, meski tidak ada jaminan prosedur itu akan berhasil.
“FDA menggunakan data-data kami dan data-data dari babi yang telah direkayasa secara genetika untuk memberikan izin transplantasi pada pasien jantung yang sudah tak punya pilihan pengobatan lain,” kata Muhammad.
“Kesuksesan ini akan memberikan informasi berharga untuk membantu komunitas medis mengembangkan metode untuk menyelamatkan nyawa pasien di masa depan,” lanjut Muhammad.
Di AS sendiri ada sekitar 110.000 orang yang sedang menunggu donasi organ dan lebih dari 6000 pasien meninggal dunia setiap tahun karena tidak mendapatkan organ tubuh yang diperlukan.
Adapun jantung babi yang dicangkokkan pada tubuh Bennett diperoleh dari Revivicor, sebuah perusahaan kesehatan regeneratif yang bermarkas di Blacksburg, Virginia.