Memetakan Potensi Intolerasi dan Radikalisme di Provinsi Jawa Barat

oleh
oleh

Dijelaskannya, jejak fisik barangkali sudah tidak kelihatan dan telah diatasi, namun benih ideologis yang masih tumbuh dari kelompok ini yang perlu diwaspadai. Berbagai upaya pendekatan perlu dilakukan untuk memberi pencerahan dan penguatan tentang keberagaman (Bhinneka Tunggal Ika) demi penguatan Pancasila ideologi yang merekatkan kita sebagai bangsa. 

Menurut Jenni, Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk terbesar juga menghadapi tantangan masa kini yang tak kalah serius terutama di bidang intoleransi dan radilisme. Berbagai survei menempatkan Jawa Barat sebagai provinsi dengan indeks toleransi rendah. 

“Survei yang dilakukan Kementerian Agama tentang Indeks Kerukunan Umat Beragama di Indonesia menempatkan Jawa Barat pada posisi ke 32 dari 34 provinsi di Indonesia dengan nilai 68,5. Demikian juga Setara Institute menyebut Jawa Barat sebagai daerah dengan kasus intoleran terbanyak sepanjang 2021 yakni 40 peristiwa,” jelas Jenni. 

Dikatakannya, sebuah gambaran tentang kondisi Jawa Barat juga dirilis oleh Indonesian Politics research & Consulting (IPRC) di Bandung 9 Juni 2021 yang menggambarkan bahwa aspek hubungan sosial tingkat toleransi di Jawa Barat cukup baik seperti berteman, bertetangga, jual beli, musyawarah. 

No More Posts Available.

No more pages to load.