“Saya juga berharap, untuk pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan. Agar kiranya dapat mensupport setiap kegiatan-kegiatan kami. Bagi itu event lokal, tingkat Kabupaten/Kota. Tingkat Nasional, Regional maupun Internasional supaya ada dorongan masing-masing orang kalau dia muncul dalam event itu. Bisa menggambarkannya, inilah warisan Indonesia. Siapapun boleh tau, siapapun boleh belajar, siapapun boleh mengembangkan. Agar mereka tau, sesungguhnya seni pencak silat ini terlahir dari Indonesia, yang sejarahnya warisan dari Sunan Bonang,” tutup Whisnu.
Dalam acara turut hadir, salah satunya Pecak Silat dari Sanggar Sin Lam Ba Sunter, Jakarta Utara. Yang juga menampilkan 8 anak didik putra dan putrinya.
Ditempat yang sama, Baba Muklis, selaku ketua perguruan Sin Lam Ba, Cabang Sunter Jakarta Utara mengatakan bahwa dirinya beserta Tim akan terus bersama-sama mengajak dan menjaga seni budaya pencak silat Betawi.
“Saya beserta Tim dan anak didik saya. Akan terus menjaga seni budaya pencak silat ini. Dan mengajak untuk sama-sama dapat menularkan serta melestarikan seni budaya pencak silat ini kepada masyarakat luas. Dan saya tidak akan pernah segan dan bosan untuk selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pencak silat. Disamping kami mewujudkan rasa cinta kamu kepada seni budaya pencak silat. Kami juga menyampaikan Eksistensi Sin Lam Ba untuk seni budaya pencak silat masih terus ada”, jelas orang tua yang kerap dipanggil Babe Muklis ini.
Dalam acara turut juga hadir, Suku Dinas (Sudin) Kebudayaan Kota Madya Jakarta Timur yang diwakili oleh Iyan. Ir. Teddy Suratmaji (Sekjen PBFC), Juga tokoh Betawi yang lain.
(Erfan)