Selain bernegosiasi dengan boss dengan segala resiko, para PRT juga bernegosiasi dengan keluarga dan anak-anak mereka jika emaknya harus berangkat kerja jauh lebih pagi dan pulang lebih malam dari biasanya.
“Semua kami lakukan demi bu Puan mendengar suara kami, demi UU Perlindungan PRT,” kata Adiati Suparmi.
Dalam orasi-orasinya hari ini di depan gedung DPR RI di Jakarta, para PRT menyatakan bahwa mereka sadar betul apa yang dilakukan, karena mereka adalah PRT yang sudah bekerja bertahun-tahun lamanya.
“Kami melakukan aksi karena kami sadar kami adalah PRT. Kami juga sebagian besar adalah korban dari berbagai pelecehan dan kekerasan. Tapi kami tidak bisa apa-apa. Untuk itulah kami butuh UU PPRT,” kata Adiati