“Kami tentu akan meningkatkan juga infrastruktur dan sarana kesehatan. Layanan BPJS pun harus diperbaiki, dan jangan dibiarkan pasien mengantre berjam-jam di rumah sakit,” ujarnya.
Agenda ke 11, AHY mengatakan perlu adanya tindakan menyelamatkan bumi dan lingkungan. Sebab, kata dia, BMKG telah menyampaikan bahwa akan terjadi kemarau panjang di sejumlah wilayah, termasuk bakal adanya kekeringan yang menganggu pasokan pangan, sehingga perlu adanya kebijakan yang prolingkungan.
“Kami menjamin penegakkan hukum pemberantasan korupsi bisa adil dan tak tebang pilih, serta mari kembalikan kebebasan berpendapat termasuk kebebasan pers. Terakhir agenda perubahan kami ialah menegakkan kesetaraan juga keseimbangan lembaga negara. Demokrasi ini harus dijaga dan itu ditentukan oleh sikap kita dalam mengkritisi kehidupan politik demokrasi hari ini,” katanya.
“Untuk mewujudkan itu (14 agenda) semua, maka butuh perahu besar yang kokoh untuk berlayar jauh ke depan. Kami butuh nahkoda hebat atau pemimpin yang siap untuk menunjukkan arah serta menyatukan kita dalam mengatasi badai gelombang. Pemimpin itu adalah Anies Baswedan,” katanya.
AHY pun menyinggung soal perubahan yang tengah digemborkan Demokrat bersama partai koalisi. Menurutnya, tak benar jika perubahan itu akan dilakukan secara total.
“Ada pihak-pihak yang khawatir adanya perubahan. Tentu, tak benar jika kami bakal melakukan perubahan secara total, tetapi hakikat perubahan itu yang baik diapresiasi dan dilanjutkan, tapi yang kurang baik harus diperbaiki bersama-sama,” katanya.
Sementara itu, Anies Baswedan turut menyampaikan empat poin penting dalam agenda perubahan. Sebab, kata dia, perubahan bukan sekedar mengubah pemimpin di pemilu 2024 saja.
Tetapi, kata dia, perubahan di sini ialah untuk kondisi masyarakat, mulai dari masalah kebutuhan pokok, lapangan pekerjaan, pendidikan yang berkualitas hingga tuntas, dan pelayanan kesehatan.
“Empat hal inilah yang bakal kami dorong sebagai prioritas bila kami diberikan amanah,” ujar Anies.