KLBB mengolah Low Octane Mogas Component (LOMC) dari kilang lain (yang semula harus ditambahkan Timbal/TEL untuk memenuhi spesifikasi produk premium) menjadi produk High Octane Mogas Component (HOMC) untuk dikirimkan ke kilang lain sebagai komponen bensin pengganti TEL.
Taufik mengungkapkan bahwa Kilang Balongan saat ini telah mampu menghasilkan produk Pertamina Dex dengan kandungan Sulfur maksimum 10 ppm yang setara EURO V.
Penurunan emisi SO4 yang dihasilkan dengan peningkatan kualitas sulfur adalah sebesar 0.0255 gram SOx Eq/liter yang sebelumnya sebesar 1.275 gram SOx Eq/liter atau turun hingga 98%.
Selain kedua kilang tersebut, Taufik juga menjelaskan bahwa proyek RDMP Balikpapan yang saat ini sedang dalam progress, di desain untuk meningkatkan kapasitas pengolahan yang semula 260 KBPD menjadi 360 KBPD dengan peningkatan kualitas dari Euro II menjadi setara EURO V yang lebih ramah lingkungan.
KPI terus berupaya untuk turut mendukung penuh pelaksanaan transisi energi dengan menghasilkan produk-produk olahan kilang yang berkualitas dan lebih ramah lingkungan serta berbahan bakar nabati.
Selain itu, KPI juga tengah bersiap untuk serius dalam menjalankan bisnis petrokimia sebagai produk olahan kilang.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, dalam semangat HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Pertamina berkomitmen terus mempersembahkan inovasi dan terobosan dari sisi kilang sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan berupa pencapaian positif dan optimalisasi kilang dalam menciptakan produk kilang yang semakin ramah lingkungan dan mendukung target NZE.
“Target mencapai NZE tidak dapat dilakukan oleh sebagian lini bisnis Pertamina saja, namun membutuhkan peran serta seluruh lini bisnis dari hulu sampai ke hilir.” ungkap Fadjar.