Kakorlantas juga menambahkan, untuk mengantisipasi keterlambatan akibat cuaca ekstrem atau volume kendaraan yang meningkat, pihaknya telah menyiapkan rencana kontingensi dan SOP yang sudah disepakati. Salah satunya adalah penerapan sistem penundaan (delaying system) dan pemindahan kendaraan ke buffer zone ketika dermaga sudah penuh.
Lebih lanjut, Kakorlantas juga mengungkapkan adanya penambahan tiga kapal yang telah disiapkan untuk memperlancar arus penyeberangan saat libur nataru mendatang.
“Sehingga dengan penambahan ini, bisa mengangkut lebih banyak lagi kendaraan yang akan menuju ke Gilimanuk, begitu pula sebaliknya. Mudah-mudahan dengan kesiapan yang ada saat ini, pengelolaan arus mudik dan arus wisata di libur Nataru ini bisa berjalan dengan baik,” kata Kakorlantas.
Irjen Pol Aan Suhanan juga menekankan pentingnya pengelolaan jalur wisata, khususnya di Jawa Timur dan Bali, dengan sejumlah rekayasa lalu lintas yang telah disiapkan.
“Ada lima titik yang menjadi perhatian kita, sehingga mudah-mudahan arus lalu lintas di jalur wisata tersebut bisa kita kelola dengan baik. Dari teman-teman BPJT sudah menyatakan kesiapan untuk menerima masyarakat yang akan menggunakan jalan tol, kemudian non-tol nasional, serta jalur arteri. Ini juga sudah siap untuk menerima masyarakat selama Nataru ini,” ungkapnya.