KH. Ma’ruf juga menceritakan bahwa awal PKB didirikan untuk menjadi wadah gerakan politik kiai. Artinya, politik yang mengikuti kiai dan berdasarkan manhajnya kiai. Oleh karenanya peran kiai sangat penting dalam memberikan warna perpolitikan di Indonesia. Memperjuangkan kemaslahatan masyarakat, bangsa, dan negara. Mulai dari masalah sosial, ekonomi, stunting, kesehatan, hingga sosial budaya.
Selama kunjungan silaturrahmi itu, KH. Ma’ruf Amin juga melakukan ziarah ke beberapa tokoh besar. Seperti KH. Dimyati Rais, Habib Ja’far bin Muhammad al-Kaff, KHR. Asnawi, Nyai Hamdanah dan tentunya Sunan Kudus. Haul KHR Asnawi Kudus menjadi penutup agenda kunjungan silaturahmi KH. Ma’ruf Amin di Jawa Tengah.
Momentum penting mengenang kembali jasa dari tokoh besar masyarakat Kudus. Serta salah satu pendiri NU yang bergerak untuk menuntun masyarakat ke jalan yang benar, menyatukan para ulama, dan berjuang untuk kehidupan berbangsa Indonesia.
“Haul KHR Asnawi yang bertemakan Hubbul Wathan bukan sebatas semboyan. Tapi, ini amanat untuk kita semua bersatu menjaga mistaqul wathani (kesepakatan kebangsaan) dengan tentunya melakukan jihan siyasiyah (jihad politik) untuk keutuhan, kedaulatan, kemakmuran, dan kesejahteraan bangsa dan negara. Kiai harus jadi fa’il (subyek), bukan maf’ul bih (obyek) dalam menentukan arah dan kebijakan bangsa yang kita cintai,” KH. Ma’ruf Amin menegaskan.