Minyak dan gas bumi merupakan sumber energi utama yang menjadi tulang punggung perekonomian global, termasuk Indonesia. Meski saat ini cadangan minyak dan gas masih mencukupi, pengelolaan yang bijak dan strategi yang tepat sangat diperlukan agar tidak menghadapi krisis di masa depan.
Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute, menekankan pentingnya optimalisasi pengelolaan sumber daya energi ini agar tetap menjadi motor penggerak pembangunan nasional.
Strategi Pengelolaan Minyak dan Gas yang Berkelanjutan
Sebagai negara dengan kekayaan sumber daya energi yang besar, Indonesia harus memiliki strategi yang jelas dalam mengelola minyak dan gas bumi. Haidar Alwi yang memiliki latar belakang di bidang Teknik Elektro ITB memahami bahwa sektor energi memerlukan inovasi berkelanjutan dan efisiensi dalam setiap proses eksplorasi hingga distribusi.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada eksploitasi sumber daya alam semata. Harus ada strategi jangka panjang yang mencakup efisiensi produksi, pengelolaan cadangan, hingga transisi energi,” jelas Haidar Alwi.
Berikut beberapa strategi utama dalam pengelolaan minyak dan gas guna menghadapi potensi kelangkaan di masa depan:
1. Peningkatan Efisiensi Eksplorasi dan Produksi
Industri minyak dan gas harus terus berinovasi dalam teknologi eksplorasi untuk meningkatkan produksi tanpa harus mengeksploitasi sumber daya secara berlebihan. Pemanfaatan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dan Artificial Lift menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan efisiensi produksi minyak bumi dari sumur-sumur tua.
“Peningkatan produksi bisa dilakukan tanpa harus membuka ladang baru secara besar-besaran. Teknologi seperti EOR harus lebih banyak diterapkan agar cadangan minyak yang tersisa bisa dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Haidar Alwi.