Hendri juga menyoroti kritik terhadap sistem partai politik di Indonesia. Ja mengutip pernyataan Presiden Jokowi dalam wawancaranya dengan Najwa Shihab, yang menyatakan keinginannya membentuk partai super terbuka. Pernyataan ini, menurut Hendri, merupakan bentuk kritik terhadap sistem kepartaian yang ada saat ini, di mana partai hanya mampu mengontrol kebijakan hingga tingkat kabupaten/kota.
Selain itu, Hendri juga menyoroti kritik terhadap Prabowo yang dianggap terlalu sulit untuk dikritik, terutama dalam pidato-pidato politiknya. Ia menilai bahwa gaya komunikasi Prabowo perlu diperbaiki agar lebih terbuka terhadap masukan publik dan tidak terkesan otoriter. Menurutnya, demokrasi tetap berjalan baik selama masyarakat masih diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan kritik terhadap pemerintah. Terkait kebijakan ekonomi, Hendri mengutip laporan dari harian Kompas yang menyebutkan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat, tetapi kesejahteraan masyarakat tidak merata. Laporan tersebut menunjukkan bahwa hanya segelintir orang kaya yang semakin berkuasa atas sumber daya ekonomi, sementara masyarakat kelas bawah justru gagal naik kelas dan kelas menengah mengalami penurunan ekonomi.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Menutup diskusi, Wilfridus Yons Ebit menekankan pentingnya membangun demokrasi yang lebih sehat dengan memastikan bahwa pemimpin dipilih bukan karena bantuan sosial, tetapi berdasarkan visi dan kapabilitasnya. Ia mengingatkan bahwa hari ini Prabowo sedang bejuang mengupgrade bangsa ini di mata dunia dengan gagasan sebab /egacy yang diinginkan prabowo adalah pemikiran.
Selain itu, ia mengingatkan agar demokrasi tidak disederhanakan hanya melalui program bantuan sosial, tetapi harus diiringi dengan kebijakan jangka panjang yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Ia juga menyarankan agar pemerintah lebih berhati-hati dalam komunikasi politiknya agar tidak menimbulkan kesan otoriter atau eksklusif di mata publik.
Ketua Umum Don Muzakir, yang juga merupakan Ketua Umum Papera dan Tani Merdeka Indonesia, turut memberikan apresiasi terhadap forum diskusi ini. Ia menilai bahwa ruang dialektika seperti Diskusi Kamisan harus terus dihidupkan sebagai wadah untuk bertukar gagasan dan memberikan masukan kritis bagi pemerintahan Presiden Prabowo. Ia berharap diskusi ini dapat berkontribusi dalam membangun kebijakan yang lebih baik dan lebih inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia.
Diskusi Kamisan #3 ini memberikan berbagai pandangan kritis terhadap pemerintahan Prabowo yang akan datang serta menawarkan solusi untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil tetap selaras dengan prinsip demokrasi dan kesejahteraan rakyat.