“Penundaan seperti ini mencerminkan fleksibilitas dan kehati-hatian dalam menjaga efektivitas organisasi TNI. Letjen Kunto adalah sosok perwira berpengalaman dan memegang posisi strategis yang memang belum bisa langsung digantikan,” ujarnya.
Ia menambahkan, publik perlu memahami bahwa keputusan semacam ini bukan bentuk inkonsistensi, melainkan bagian dari sistem kontrol yang ketat di tubuh TNI agar roda organisasi tetap berjalan optimal.