“Organisasi masyarakat terbentuk dari perkumpulan suku, agama, adat, dan budaya yang bersatu dan sah secara hukum melalui Kemenkumham. Bagaimana mungkin disebut premanisme?” tegasnya.
Willa juga mengkritik para mantan aktivis ormas yang kini duduk di kursi legislatif namun lupa akan akar perjuangan mereka. “Setelah menjabat, mereka lupa jadi wakil rakyat yang mana,” sindirnya.
Lebih lanjut, Willa meminta pemerintah tidak gegabah membubarkan ormas hanya karena ulah oknum tak bertanggung jawab. Ia mendorong agar pemerintah merangkul dan membina ormas, memberikan pelatihan dan pembekalan, agar para anggotanya dapat menjadi pribadi yang berkualitas dan ikut membangun bangsa.