“Pada Kampung Industri ASPRINDO, tiga rantai nilai perikanan budidaya unggulan yang akan disasar, meliputi bididaya udang, bandeng, dan rumput laut. Pendampingan yang dilakukan GQSP mulai dari hulu yakni pada fase pembenihan dan budidaya, sampai pada hilir, yaitu pada fase pengolahan. Pelaku usaha ASPRINDO nantinya akan dilatih dan didampingi tenaga ahli untuk memahami cara-cara
berproduksi yang baik, produktif, berkelanjutan, sehingga memenuhi syarat pasar global, termasuk di dalamnya sertifikasi,” papar Jose.
Ia berharap proyek percontohan Kampung Industri ASPRINDO di Kabupaten Paser ini, dapat segera dikembangkan di wilayah lain yang memiliki karakteristik produk unggulan yang sama. Menurut Jose, dua per tiga wilayah negara kita adalah laut. Sungguh menyedihkan jika kita tidak bisa mengembangkan hasil-hasil perikanan kita menjadi produk unggulan.
“Saya bermimpi dan berusaha mewujudkan agar setiap DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) ASPRINDO di setiap provinsi memiliki Kampung Industri. Baik di bidang perikanan, pertanian/peternakan atau
pariwisata. Mungkin dengan cara ini, ASPRINDO membantu anggotanya pengusaha pribumi naik kelas, sekaligus menjadi pengusaha yang kuat. Dan semoga kelak Program Kampung Industri menjadi legacy ASPRINDO untuk negeri ini,” pungkas Jose.