Direktur Utama PT Jakarta Monorail, Ir. Sukmawati Syukur menanggapi positif, pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, ingin menyelesaikan dan merapikan tiang-tiang monorel mangkrak di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, hingga Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat.
“Kami memang sangat menunggu atensi dan perhatian pemerintah, khususnya Pemda DKI atas nasib proyek yang sudah _ground breaking_ tahun 2004. Pada 14 Juni 2004 Presiden Ibu Megawati Soekarnoputri meresmikan pemancangan tiang pancang pertama di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan, pada 14 Juni 2004.”
Diungkapkan, monorail adalah satu dari tiga moda transportasi di wilayah dalam kota yang digagas Sutiyoso saat menjabat Gubernur DKI Jakarta (1997-2007). Saat itu selain monorail, moda transportasi umum yang ingin dikembangkan di Jakarta, bus dengan jalur khusus ( _busway_ ) dan angkutan sungai. “Terbukti kini Bus Transjakarta menjadi sarana transportasi umum pilihan utama warga. Jika saat itu program pembangunan monorail dilanjutkan, tentu warga bisa menambah pilihan layanan transportasi umum demi kelancaran dan kenyamanan beraktivitas di dalam kota.
“Sebab setelah turun dari bus Trasnsjakarta, tidak cukup tersedia sarana transportasi umum untuk perjalanan pada antartitik di lingkar dalam kota.
“Pemikiran Pak Sutiyoso saat itu tentu perlu ada monorail seperti di Singapura maupun London Inggris. Kami merespon gagasan tersebut dengan merancang jalur transportasi umum monorail dalam wilayah kota Jakarta
Hasil disain jaringan transportasi yang disusun konsultan yang juga merancang monorail di Singapura dan London, di Jakarta akan tersedia 30 titik stasiun.
“Pada intinya, hampir seluruh aspek persyaratan penyele ggaraan monorail sudah lengkap. Termasuk segala peraturan pemerintah dan peraturan daerah yang mendasari proyek ini”.