Daerah Terisolir Aceh Tamiang Akhirnya Terjangkau Bantuan Kemenag

oleh -56 Dilihat
oleh

Tim Kementerian Agama (Kemenag) bersama relawan Baznas dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) terus memperluas penyaluran bantuan bagi korban banjir di Aceh Tamiang. Setelah melalui perjalanan panjang dan medan berat, tim akhirnya berhasil menjangkau Lubuk Siduk, wilayah yang sempat terisolir akibat rusaknya infrastruktur pascabanjir.

Lubuk Siduk menjadi salah satu daerah terdampak paling parah. Sebagian besar fasilitas rusak diterjang banjir, menyisakan Masjid Lubuk Siduk sebagai satu-satunya bangunan yang masih berdiri dan kini difungsikan sebagai posko pengungsian warga.

Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Bimas Islam Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, mengatakan wilayah tersebut baru bisa ditembus beberapa hari terakhir.

“Setelah perjalanan panjang, tim berhasil masuk ke Lubuk Siduk. Infrastruktur rusak berat dan hanya tersisa satu masjid. Ini daerah paling terisolir di Aceh Tamiang,” ujar Waryono saat ditemui di Lubuk Siduk, Minggu (21/12/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Kemenag bersama Baznas dan LAZ menyalurkan berbagai bantuan mendesak. Bantuan meliputi genset beserta bahan bakar, mobil pengangkut air bersih, toren air, peralatan masak, popok bayi, serta kebutuhan dapur dan logistik harian lainnya.

Selain itu, untuk mendukung kebutuhan ibadah dan pengungsian, tim juga menyerahkan karpet, sajadah, serta perlengkapan dasar bagi warga yang bertahan di Masjid Besar Al Huda.

“Dalam waktu dekat, warga juga membutuhkan peralatan untuk membersihkan lumpur di rumah-rumah yang terendam, meski tidak hanyut terbawa banjir,” tambah Waryono.

Ia juga mengapresiasi langkah Baznas yang telah membuka Dapur Umum Tanggap Bencana di Aceh Tamiang untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para pengungsi.

Untuk pemulihan jangka panjang, Waryono menegaskan perlunya kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, Baznas, dan LAZ, terutama dalam penyediaan hunian bagi warga yang kehilangan tempat tinggal.

Tidak hanya bantuan materi, perhatian terhadap pemulihan psikologis juga menjadi fokus. Pemerintah bersama Baznas dan LAZ memberikan trauma healing kepada anak-anak korban banjir, melanjutkan upaya yang sebelumnya dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar saat berkunjung ke Aceh pada 18–20 Desember 2025.

“Kami melakukan trauma healing di MIN 5 yang roboh dan hanyut. Anak-anak diajak bermain dan bernyanyi, disertai pemberian hadiah,” jelasnya.

Upaya tersebut diharapkan mampu membantu mengurangi trauma dan memulihkan semangat para korban, khususnya anak-anak, di tengah kondisi pascabencana.

No More Posts Available.

No more pages to load.