Jakarta, sketsindonews – Meski isu sentimen agama yang mengarah ke isu sentimen SARA sempat mewarnai Pilgub DKI Jakarta putaran kedua antara paslon Basuki-Djarot dengan Anies-Sandi, pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 telah usai di laksanakan dengan tertib dan damai, Rabu 19 April 2017 lalu.
Menurut Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Barisan Rt Rw (Baret) Tohani, hal tersebut tidak terlepas dari berbagai ormas dan tokoh-tokoh masyarakat menyerukan untuk tidak menciptakan kerusuhan yang merugikan dan mencederai proses demokrasi.
“Kami warga jembatan besi memang sangat tersakiti dengan sikap dan tingkah laku Ahok selama menjabat sebagai petahana, namun kami selalu berusaha menciptakan suasana damai di wilayah kami, karena banyak tetangga dan saudara sebangsa kita juga dari keturunan etnis tionghoa dan agama nonmuslim, tapi tidak semua dari mereka itu menyebalkan seperti Ahok yang selalu menimbulkan kerusuhan dan mengancam persatuan kesatuan kita semua.” Ungkap Tohani, Kamis (20/4).
Tohani juga menambahkan bahwa alasan Baret beserta warga jembatan besi menolak Ahok menjadi gubernur bukanlah lantaran perbedaan yang ada pada ahok.
