Plt Ketua Bara JP Provinsi Papua, Willem Frans Ansanay tanggapi santai pro kontra kunjungan Presiden Jokowi ke Papua.
Menurutnya, pro kontra tersebut merupakan hal yang biasa saja, dan bukalah sesuatu yang luar biasa. “Pro kontra atas kunjungan presiden datang dari para aktivis yang berjuang untuk terjadinya disintegrasi bangsa di Papua dengan aktivis merah putih dan masyarakat Papua pada umumnya,” ujar Frans, Sabtu (8/7/23).
“Komentar kontra tentang kunjungan presiden datang dari pihak anti Indonesia, sementara dari pihak yang cinta akan Indonesia merasa bahwa hanya presiden Jokowi yang mampu menjawab tantangan pembangunan di Papua dengan diberikannya DOB bagi provinsi-provinsi baru di Tanah Papua,” tambahnya.
Lebih jauh Frans mengatakan bahwa mereka yang ingin Papua lepas dari Indonesia hanya sebagian kecil yang merasa tidak puas atas kemajuan pembangunan di papua. “Tidak puas itu tanda tak mampu berperan dalam membangun Papua,” ucapnya.
Frans mencoba memberi gambaran, jika Papua merdeka akan terjadi saling sikut dan bahkan saling membasmi antar suku di Tanah Papua.