Lalu apa yang diandalkan Disan? Hanya berbekal kesombongan dan takabur yang menyebabkannya terlalu berani. Dan, dalam sekejab hawa jahat itu mencekiknya, mengambil sari kehidupannya, menyedot seluruh pikirannya, lalu.…
Malam itu entah beberapa lama Disan menjadi korban amukan roh Jailangkung di makam kuno itu. Baru keesokan harinya, tubuh Disan ditemukan terbujur kaku dengan kulit kering dan rambut memutih di sebuah tanah kosong.
Di depannya berserakan bunga-bunga yang sudah layu, dan mangkuk kosong yang tadinya berisi darah ayam, bangkai ayam yang sudah kering dan alat-alat altar lainnya yang dibawanya. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan di tubuhnya. Dia benar-benar telah pergi bersama roh yang diundangnya sendiri itu.
Nah, cerita ini mengingatkan kepada para mistikus yang dekat dengan dunia gaib agar tidak menyombongkan diri dan berlaku sewenang-wenang terhadap kehidupan di alam lain. Apalagi jika apa yang dilakukan itu tidak didasari keimanan dan kedekatan pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga sekelumit pengalaman yang menimpa teman penulis ini bermanfaat. (Kumara)