Aceh-Pidie, sketsindonews – Ribuan personil dari berbagai unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, para relawan, dunia usaha, serta lembaha non pemerintah bersama masyarakat bahu membahu terlibat dalam penanganan tanggap darurat pasca gempabumi 6,5 SR di Aceh.
Sebanyak 3.962 personil dari kementerian/lembaga dari BNPB, TNI, Polri, Kementerian PU Pera, Kementerian Kesehatan, Basarnas, Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BPBD, dan lainnya lakukan koordinasi dalam mengatasi penanganan korban gempa di Kaupaten Pidie Jaya, Pidie dan Bireuen.
Dari dampak gempa telah diketahui dengan jumlah korban sebanyak 101 orang meninggal dunia, dimana 92 korban telah terindentifikasi dan 9 orang masih dalam proses identifikasi.
Korban meninggal yang teridentifikasi berasal dari Kabupaten Pidie Jaya 96 orang, Bireuen 2 orang, dan Pidie 3 orang. Selain itu terdapat 857 orang luka-luka, yaitu 139 orang luka berat dan 718 orang luka ringan.
Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh saat gempa berlangsung.
Jumlah pengungsi terus bertambah karena masuknya laporan dari beberapa pos pengungsian. Tercatat 45.329 orang mengungsi yaitu 43.613 orang di Pidie Jaya dan 1.716 orang di Bireuen.
Pengungsi di Pidie Jaya tersebar di 6 kecamatan, dengan rincian sebagai berikut ; di Kecamatan Pante Raja 1.478 orang, Kecamatan Meureudu 9.925 orang, Kecamatan Ulim 7.419 orang, Kecamatan Meurah Dua 7.194 orang, Kecamatan Trienggadeng 9.653 orang, Kecamatan Bandar Baru 4 orang, Kecamatan Bandar Dua 1.520 orang, dan Kecamatan Jangka Buya 1.474 orang.
Sedangkan jumlah kerusakan materil bangunan meliputi 157 ruko rusak (108 roboh, 31 rusak berat, 3 rusak sedang, 15 rusak ringan).