Kota Bandar Kemayoran Hanya Jargon PPKK, Warga Semakin Terpinggirkan

oleh
oleh

Menyikapi itu Jay Salim berpendapat, kekesalan warga Kebon Kosong kembali menjadi gregetan disebabkan HPL itu tak bertanggung jawab, terjadi pembiaran sistemik hingga kami menjadi wilayah kumuh.

Wilayah kami bukan saja terdesak oleh hasil pembangunan sepihak skala besar yang terkosentrasi bisnis, melainkan juga munculnya sewa lahan bagi para pemulung (barang rongsokan), pkl liar, jalan jiung dan Masjid Akbat ditutup oleh pkl, hingga wanita aktif pinggir jalan, ujar Jay.

“Kasus air bersih pun kami harus teriak, bisa terlayani. PPKK harusnya menyadari HPL (otoritas) seharusnya juga memikirkan bagaimana wilayah itu sesuai dengan konsep amdal bahkan benar seutuhnya menjadi Kota Bandar Kemayoran, tapi nama itu hanya sebuah akalan (strategy) jargon yang secara fisik pihak PPKK- BLU tak mampu membentuk sebuah kota yang ideal dengan penduduk yang ditelantarkan dengan tidak manusiawi, tegasnya.

reporter : nanorame

No More Posts Available.

No more pages to load.