Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN-KIS.
Dambung Fachni, “Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah melalui penerapan pola hidup sehat. Kesehatan menjadi salah satu pilar yang menentukan kemajuan suatu bangsa, sebab kesehatan mempengaruhi produktivitas penduduknya. Kedepannya kami berharap kesadaran masyarakat untuk membudayakan pola hidup sehat dapat meningkat dari waktu ke waktu,” ujar Fachmi.
Sampai dengan 20 Juli 2018, terdapat 199,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang telah menjadi peserta JKN-KIS. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 22.322 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.406 rumah sakit dan klinik utama, 1.599 apotek, dan 1.078 optik.
Salah satu peserta senam dan pesetta BPJS Anita (46) mrnyatakan, ini salah satu upaya BPJS Kesehatan dalam memberikan ruang dan waktu bagi kami dalam menyuarakan pentingnya hidup sehat.
Kami terus merasa bugar, selain nantinya cover pelayanan kesehatan harus tetap ada terutama bagi seusia kami beresiko penyakit bisa saja terjadi. Makanya kami ikut dalam partisipasi aktif pola hidup sehat dan kebugaran terutama senam sehat, pungkasnya.