Ablaho, Politik Hilang Makna.

oleh
oleh

Ditengah munculnya kata bahasa baru, ada kata dalam perkembangan bahasa di tengah anak muda dengan menyebut Ablaho. Ablaho adalah kata semacam bahasa pasar, atau sering kita sebut dengan bahasa slank.

Ablaho adalah kata yang bermakna tidak konsisten. Ablaho juga sebagai ungkapan kepada orang yang mengecewakan. Kesal, kecewa, terhadap orang, kata Ablaho sering di luapkan kepada orang itu.

Ablaho bisa di lekatkan kepada orang yang tidak mengedepankan kesantunan dan keteladanan politik. Mengapa tidak, kita saksikan masyarakat sudah berupaya mengikuti pola politik yang membangun kesadaran. Sadar bahwa politik harusnya untuk melahirkan kemaslahatan bagi masyarakat bangsa. Politik harusnya berdampak kesejahteraan baik langsung maupun tidak langsung.

Politik harusnya cara cepat untuk menterjemahkan harapan pendiri bangsa yaitu melahirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mengapa harus ada yang menodai kemurnian gaya politik kesantunan dan keteladanan, Ablaho.

Buat apa Politik Ablaho.
Buat apa jika politik hanya di gunakan untuk kepentingan yang jauh dari makna baik. Buat apa politik hanya di pakai untuk kepentingan sesaat. Betul bahwa politik adalah alat mencapai kekuasaan. Tetapi proses itu tidak harus di nodai dengan politik Ablaho. Politik yang menodai nilai nilai luhur.

Politik yang mencederai keteladanan dan etika. Politik yang hadir dengan kesopan santunan. Kreatifitas politik harusnya di respon dan di dorong pada peran dan fungsi politisi untuk mengejawantahkan nilai yang aplikatif.

Tidak hanya pendidikan dan pengetahuan politik saja, tetapi politik di baluti dengan nilai luhur. Bukan politik Ablaho.

No More Posts Available.

No more pages to load.