Ablaho, Politik Hilang Makna.

oleh
oleh

Politik Ablaho hanya melahirkan kepincangan, ketimpangan dan keterpurukan. Maka harusnya semua penggerak politik menghidari dari praktik politik Ablaho. Indonesia dengan gaya politik baru, politik gotong royong, politik kesantunan, politik kolaboratif, telah jauh bergerak membawa bangsa ini bersaing dengan bangsa lain. Selamat tinggal politik Ablaho.

Tidak lagi ada ruang bagi politisi atau pelaku pengerak politik yang kembali menggandrungi gerakan yang menakut nakuti, pesimisme, dan disorientasi terhadap kejayaan bangsa ini. Bangsa ini melaju seiring dengan perkembangan zaman. Zaman yang di dalamnya penuh dengan kaum millineal yang produkstif. Penuh dengan pemilih muda yang future oriented, penuh dengan gaya optimisme, penuh dengan gaya kreatifitas.

Produktifitas kaum millenial dan pemilih muda, harus terus di arahkan kepada nilai apresiatif. Pemilih muda menjadi satu kesatuan dalam gerak langkah politik. Karean politik sejatinya menjadikan bangsa ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam denyut nadi kehidupan berbangsa. Dukungan terhadap peran politik kebangsaan menjadi tanggungjawab kita semua.

Siapapun komponen bangsa ini, sejatinya menjadikan gerakan politik kebangsaan sebagai wadah dan arena yang menggembirakan. Gembira karena situasi politik di baluti dengan kesadaran terhadap nilai baik. Situasi politik di iringi dengan pendidikan politik bagi warga bangsa.

Masyarakat merasa hadir dan ada mendukung program program dalam politik. Masyarakat tulus dan ikhlas dalam menerima dinamika politik yang bermartabat ini. Tidak ada lagi dinamika politik Ablaho.

Jakarta, 14 November 2018

Muhammad Husen Db. (DEBE)
Dosen dan Tenaga Ahli Fraksi NasDem DPR RI.

No More Posts Available.

No more pages to load.