Lawan Covid-19, Perang atau Prank?

oleh
oleh
Tangguh Sipria Riang

Tiba-tiba, Tuhan berkehendak lain. Justru, manusia yang dikurung. Bahkan pengurungan sudah dilakukan jauh sebelum Ramadhan. Sejak kemunculan kasus Covid-19.

Baru-baru ini, muncul sosok Ferdian Paleka, sang pahlawan kesorean. Youtuber asal Bandung, Jawa Barat itu, berhasil bikin warganet gemas. Melancarkan aksi prank bantuan sosial (bansos) untuk transpuan. Demi subscriber dan viewers.

Misi awalnya ingin mengungkap, bahwa pemerintah Kota Kembang, Bobol. Dalam hal penertiban warga selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Covid-19. Caranya? Lewat pembuktian langsung. Targetnya? Kelompok transpuan yang sedang praktek mencari “lawan tarung.”

Dalam kontennya, Ferdian tega melecehkan transpuan. Memberi bingkisan bansos tipu-tipu. Isinya, sampah dan batu. Lumayan keji. Mirip-miirp PKI? Bisa jadi. “Sampah itu rasanya apa, Jenderal?”

Melalui konten tersebut, Ferdian ingin menunjukkan. Bahwa, bingkisan sampah itu ibarat para transpuan. Representasi sampah masyarakat. Menurutnya, mereka layak disikat.

Sampai disitu paham, Ya?

Tapi ternyata itu pun belum cukup membuatnya bahagia. Ferdian kembali membuktikan diri. Siapa yang layak dianugerahkan sebagai sampah masyarakat sejati?

Setelah “konten sampahnya” viral, Ferdian sempat mengunggah konten khayalan. Sebelum dirinya buron ke Palembang, Sumatera Selatan.

Sebuah video permohonan maaf cengeng. Namun, ternyata itu pun prank. “Tapi, bo’ong!” ujarnya seraya tertawa kosong.

Warganet kian geram. Banyak pihak mengecam. Ferdian jadi musuh bersama secara masif. Konten videonya sangat jauh dari tipikal kreatif. Khas muda-mudi Kota Bandung. Tak pelak, jutaan warganet membuang sumpah serapah ke Si Badung.

Saat ini, pandemi Covid-19 masih mewabah. Alangkah baiknya, influencer menghasilkan konten berfaedah. Akan lebih baik lagi, jika mereka berkenan bersedekah. Menyisihkan sedikit penghasilan adsense sebagai Youtuber, biar berkah.

Uang yang disisihkan, mungkin bisa digunakan untuk membeli menu murah meriah. Lalu, disisipkan beberapa lembaran biru atau merah. Siapa tahu dicatat malaikat, karena bikin konten syariah.

Sebetulnya, prank positif berfaedah masih layak dijadikan konten. Tanpa melecehkan pihak lain demi terlihat keren. Apalagi sampai berindikasi pengrusakan, atau perbuatan tidak menyenangkan.

Aktor Bollywood, Aamir Khan anti-thesis dari hal itu. Aamir menyelundupkan uang, kisaran Rp 3 juta, ke dalam bingkisan satu kilogram terigu. Kemudian membagikannya ke orang-orang kurang mampu.

No More Posts Available.

No more pages to load.