Jakarta, sketsindonews – “Situasi Laut Natuna Utara khususnya yang berada di ZEEI kita ini tidak terlalu rawan seperti yang dibayangkan atau diberitakan. Sebetulnya situasi panas adalah yang dekat dengan perairan Kepulauan Spratly. Sedangkan di Laut Natuna Utara kendalanya adalah masalah penangkapan ikan Illegal oleh pihak asing”, ujar Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) disetelah kegiatan Upacara Serahterima Jabatan sejumlah jabatan strategis di jajaran TNI AL bertempat di Lapangan Apel, Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dan KRI Banda Aceh (BAC)- 593 yang sedang sandar di Dermaga Kolinlamil, Rabu (25/1/23).
Lebih lanjut Kasal menyampaikan bahwa sebagian besar penangkap kapal ikan illegal tersebut berasal dari negara yang berbatasan dengan Indonesia, namun berkat diplomasi yang terus dilaksanakan akhirnya TNI AL dengan negara tetangga tersebut mengadakan pertemuan dan berhasil mencapai kesepakatan dalam penanganan permasalahan penangkapan ikan illegal tersebut.
TNI AL juga telah memberikan tindakan tegas terhadap kapal-kapal ikan illegal asing yang memasuki batas landas kontinen dengan melaksanakan penangkapan terhadap kapal-kapal tersebut. Selanjutnya kapal-kapal tersebut dibawa ke Pangkalan Angkatan Laut seperti Natuna atau Ranai untuk dilaksanakan pemeriksaan.