“Kelompok ini akan selalu mengganggu Pancasila dan NKRI. Karena tujuan utama mereka adalah mengganti Pancasila menjadi Khilafah, dan mengubah NKRI menjadi Negara Islam,” ujarnya.
Bagi ulama asal Malang Raya ini, embrio pengasong Khilafah dan semua sempalan politik pasca Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dibubarkan oleh pemerintah, ternyata masih eksis dan bergerilya. Memang secara legal standing, para pengusung Khilafah Islamiyyah tidak menggunakan brand HTI, akan tetapi paham dan propagandanya masih muncul.
“Ini ideologi, tak bisa dihentikan dengan sekadar bubarkan organisasi. Makanya, pemerintah ini seperti membiarkan bom waktu dengan tak menggubris propaganda pengasong khilafah ini,” tuturnya.