Banyak orang lupa. Sekalipun kewajibannya, seorang ayah pasti ingin menyenangkan anak-anaknya. Pergi gelap pulang gelap, jadi buktinya. Bahkan saat di tempat kerja mengalami tekanan, dimarahi atasan, atau kehabisan ongkos pun, seorang ayah tetap diam dan mencari cara untuk mengatasinya. Maka wajar, pikiran, tenaga, dan mental ayah pasti ada drop-nya. Kan ayah juga manusia biasa?
Istri atau anak-anak, mungkin tidak tahu. Saat ayahnya sering dicaci maki bosnya? Sering dihina atau difitnah cuma urusan sepele. Saat seorang ayah harus menahan lapar demi pulang ke rumah untuk membawa uang. Bahkan banyak lupa, tidak sedikit seorang ayah yang hampir kehilangan nyawa di jalan. Demi menafkahi keluarga dan anak-anaknya. Tapi apapun yang terjadi, ayah hanya bisa diam dan terus berjuang untuk keluarganya.
Betul sekali, mencari nafkah adalah kewajiban seorang ayah. Ikhtiar terbaik dan doa pun sudah dipanjatkan sang ayah. Tapi semuanya, pasti sudah kehendak Allah. Ada yang didapat hari ini. Tapi ada yang ditunda untuk esok. Tidak semua yang diperjuangkan ayah bisa tercapai semua. Ayah juga ingin mendapat surga Allah. Karena pada keringat seorang ayah, ada pengampunan yang Allah janjikan. “Siapa saja pada sore hari bersusah payah dalam bekerja, maka sore itu ia diampuni”. (HR. Thabrani dan lbnu Abbas).