Memprihatinkan, 86% Gen Z Tidak Punya Dana Pensiun Tapi Lebih Suka Kerja Freelance

oleh
oleh

Sayangnya hari ini, hamper semua penduduk di Indonesia bahkan Asia masih dihadapkan problematika yang sama, yiatu khawatir soal masa pensiun. Takut kehabisan tabungan untuk menyokong hidup mereka di masa pensiun sebagai akibat dari kurang persiapan masa pensiun. Survei berjudul Diverse Asia 2024 dari Manulife Investment Management menyebut kekhawatiran banyak orang di masa pensiun terungkap akibat adanya beban menanggung hidup orang tuanya, sekaligus menyokong hidup anak-anaknya sendiri. Terjebak jerat sandwich generation yang tidak berujung. Bagi kalangan Gen Z bila bekerja secara freelance namun harus menanggung beban ekonomi orang tua pasti menjadi masalah.

“Realitas komposisi penduduk sudah berubah, Indonesia saja didominasi 65% kaum milenial, Gen Z, dan Post Gen Z. Tapi sayangnya, kesadaran akan pentingnya menabung untuk hari tua atau masa pensiun relatif belum berubah. Inilah tantangan besar dana pensiun di Indonesia, edukasi dan kemudahan akses masih jadi masalah” ujar Syarifudin Yunus, Asesor berlisensi BNSP di LSP Dana Pensiun.

Selain candu internet, tipikal karakter Gen Z cara berpikirnya cerdas, cara bekerjanya lebih cepat lantaran didukung oleh teknologi namu “kurang betah” bekerja lama-lama. Apalagi gampang terbuai oleh gaya hidup yang komsumtif dan hobi nongkrong di warung kopi, maka Gen Z dihantui kondisi “dompet tipis”, tidak punya persiapan dana yang cukup untuk masa depan dikarena gaya hidupnya. Dan faktanya dalam hal keuangan, Gen Z di Indonesia lebih suka menghabiskan uang untuk mendapatkan pengalaman tertentu dibandingkan menabung atau menambah aset. Apalagi harus berpikir soal masa pensiun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.