Guru Besar UIN Jakarta: Liputan Pesantren Harus Berimbang, Jangan Reproduksi Stigma

oleh
oleh
Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie. (Istimewa)

Liputan salah satu program Trans7 yang menyorot kehidupan pesantren menuai kritik luas setelah dinilai menggambarkan pesantren secara sepihak dan menimbulkan kesan negatif di mata publik. Tayangan itu dianggap mengabaikan konteks historis dan kultural pesantren sebagai lembaga pendidikan yang telah berkontribusi besar bagi bangsa.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie, menilai tayangan tersebut berpotensi menimbulkan stigma terhadap pesantren. “Liputan semacam itu tidak seharusnya dibangun dengan cara pandang yang pejoratif. Pesantren memiliki nilai dan filosofi yang khas, yang tidak bisa disamakan begitu saja dengan model pendidikan modern Barat,” ujarnya kepada media, Selasa (14/10).

Menurut Tholabi, pesantren merupakan lembaga pendidikan keagamaan sekaligus institusi sosial dan kultural yang telah melahirkan banyak tokoh besar bangsa ini. “Banyak pemimpin nasional, pejabat, dan cendekiawan lahir dari pesantren. Mereka membawa nilai-nilai keikhlasan, disiplin, dan tanggung jawab sosial yang menjadi karakter pendidikan pesantren,” ungkap alumnus Pesantren Darussalam Ciamis itu.

No More Posts Available.

No more pages to load.