Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa sekitar 7 ton beras dan kebutuhan pokok kepada korban banjir di wilayah tersebut. Bantuan diberikan kepada 1.141 aparatur sipil negara (ASN) terdampak banjir serta 48 pesantren yang membuka dapur umum bagi warga.

Kepala Kantor Kemenag Bireuen Zulkifli menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penggalangan bantuan. Menurutnya, dukungan dari Kementerian Agama pusat, Kanwil Kemenag Aceh, jajaran Kemenag kabupaten/kota se-Aceh, serta para donatur menjadi kekuatan utama dalam membantu korban bencana.

Penyaluran bantuan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak bencana hidrometeorologi di Bireuen. Selain membantu ASN dan pesantren, bantuan juga mendukung operasional dapur umum yang melayani kebutuhan pangan warga terdampak banjir.

Saat ini, Kemenag Bireuen juga memfokuskan upaya pemulihan dengan membersihkan lingkungan sekolah dan madrasah dari lumpur dan material sisa banjir. Pembersihan dilakukan menggunakan alat berat sebagai persiapan dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar pada 5 Januari 2026.

Zulkifli menegaskan, keselamatan dan kenyamanan peserta didik menjadi prioritas utama dalam proses pemulihan pascabencana. Ia berharap, dukungan berbagai pihak terus berlanjut agar aktivitas pendidikan dan kehidupan masyarakat dapat kembali berjalan normal.