“Saya memang harus menjadi penengah kepada orang tua saya mengenai informasi yang masuk seputar vaksinasi COVID-19, sehingga saya bisa memberikan informasi yang cukup valid kepada
orang tua saya. Saya berkeyakinana, kita punya tanggung jawab tidak hanya kepada orang tua tapi juga lingkungan di sekitar kita untuk memberikan informasi yang valid, apalagi kita mampu mensosialisasikan informasi yang benar,” terang Jaka.
Angkie kembali menambahkan bahwa selama proses vaksinasi penyandang disabilitas perlu didampingi, namun begitu hingga sekarang vaksinasi COVID-19 bagi mereka berlangsung aman.
“Sejauh ini vaksinasi COVID-19 aman untuk penyandang disabilitas. Tapi untuk KIPI normal seperti ngantuk, lapar, itu terjadi tapi tidak ada berlebihan,” terang Angkie.
“Senangnya adalah, semua berterimakasih untuk diberikan kesempatan untuk vaksinasi COVID-19 bagi penyandang disabilitas ini. Mengingat akses informasi sangat terbatas, dari orang tua penyandang disabilitas, kepala sekolah, semua senang sekali,” tutup Angkie.
(Eki)