Kampung Proklim Tak Lagi Bersahabat

oleh
oleh
banner 970x250

Kami berdiam diri, tak jauh 5 KM dari istana negeri

Di tengah kota metropolitan yang penuh gengsi dan takabur

banner 300x600

Lalu lalang pejabat negeri
Gedung pencakar langit menjulang tinggi

Perubahan iklim terus kami alami sosialisasi hidup terus berjalan
Upaya adaptasi dan mitigasi

Dahulu, lingkungan kota lebat
Mata air di dalamnya tak pernah mengesat, itulah kampung proklim

Pepohonan rindang berdaun lebat
Udara sejuk dan lingkungan sehat membuat paru paruku begitu lapang….

Kini, lingkungan kota terbabat
Oleh mereka bernama konglomerasi dan investasi

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.