Jakarta, sketsindonews – Sebuah kilas balik sosok Presiden Jokowi dalam masa karir di dunia politik hingga beliau menjadi Presiden Indonesia yang mengharumkan nama bangsa dikancah dunia, di gambarkan dalam sebuah tulisan Rosfin yang dirilis Kamis (4/10/21)
Dimasa pada tahun 2005 Jokowi menyatakan kepada keluarga besarnya untuk maju sebagai calon Wali Kota Solo, saat itu sebagian keluarga besarnya menolak rencana Jokowi tersebut karena hanya akan menghabiskan banyak uang saja, tetapi Jokowi telah mantab dengan rencananya.
Dimana Jokowi dimasa itu bukan merupakan kader partai, lalu Jokowi mendatangi satu persatu partai yang ada di Solo dan mengutarakan niatnya untuk menjadi Wali Kota Solo, tetapi semua partai yang ada di Solo menolak dan tidak mau mengusungnya menjadi calon Wali Kota Solo karena Jokowi dari segi penampilan dengan badan kurus wajah “ndeso” dan uangnya tidak banyak dianggap sangat tidak meyakinkan.
Beberapa Minggu sebelum penutupan pendaftaran calon Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dari PDIP datang ke tempat pabrik pengolahan mebel Jokowi untuk mengajak Jokowi menjadi calon Wali Kota Solo, sedangkan FX Hadi Rudy sebagai Wakilnya.
Singkat cerita duet Jokowi – Rudy dimulai.Tidak mudah bagi seorang Jokowi memenangkan tiket maju sebagai Wali Kota Solo, sosoknya masih tetap diragukan, sebab sosoknya belum dikenal, popularitas masih rendah, elektabilitasnya masih diragukan, dan Ketua Umum PDIP Ibu Megawati termasuk orang yg sempat sangat meragukan Jokowi.
” Kalau ragu, pastilah ! Yang meragukan bukan hanya Bu Mega, tokoh – tokoh di Solo juga,” kata Rudy.
