Jakarta, sketsindonews – Kasus perampasan di angkot No.40 jurusan Pondok Gede – Rambutan menyisakan trauma mendalam kepada seorang pelajar kelas 1 SMP Markus Lubang Buaya. Hal tersebut diungkapkan orang tua korban, Kormen kepada sketsindonews.com, sabtu (03/9).
“Putri saya kelas 1SMP Markus lubang buaya,sampe saat ini masih takut dan trauma akibat penodongan di Angkot No 40,” ungkap Kormen.
Dia menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Selasa 30 Agustus 2016 lalu, saat pulang sekolah. Anak perempuan Kormen yang berumur 13 tahun, naik Angkot 40 dari depan sekolah, tidak lama berselang naik sekitar 6 orang.
“Usianya diatas 45 an. Belum berapa meter angkot berjalan, mereka memberikan brosur kepada anak saya, bertuliskan pengobatan Tanpa Operasi pondok gede. Saat menerima brosur, mereka menarik tas dan dan membongkar isinya lalu mengambil Hape Asus. Melewati Pertigaan Lubang Buaya, persisnya di depan Bengkel Sepi mereka mendorong keluar Anak saya dan membuang Tasnya,” paparnya menjelaskan hasil keterangan dari putrinya.