“Kalo awalnya proaktif pengelola apartement dan warga pada saat coklik, kasus ini tak kan terjadi. Setidaknya kami sediakan sampai 3 TPS bahkan,” tambah Tejo.
Saat kegaduhan terjadi, Nia (24) salah satu warga menjelaskan, kami sampai membawa kereta dorong (troly) bagi tempat anaknya untuk bersabar ikut “nyoblos” padahal panas begitu menyengat bagi anaknya.
Saya antri sejak pagi, tambah Nia. Sampai tak duduk karena tenda yang disediakan panitia KPPS kursi sudah terisi penuh oleh warga lainnya. (Nr)