“Beberapa hari lalu saya menyusuri sungai kawasan yang disebut Sungai Buaya di Ogan Ilir. Masyarakatnya benar-benar mengandalkan sungai sebagai sumber kehidupan. Ada nelayan yang menjala atau memancing ikan sungai khas Sumsel, terlihat pula mereka memanfaatkan sungai sebagai sarana untuk mencuci pakaian dan mandi,” paparnya.
Terhadap kondisi masyarakat seperti ini, perlu juga menurutnya dipikirkan bantuan yang dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian keluarga.
Bisa jadi seperti dengan menampung hasil ikan sungai untuk dieksport atau dijual ke luar dengan harga yang lebih menjanjikan. Ataupun dengan pengadaan alat pengolahan ikan sebagai home industri.
Ia juga mengengatakan perlunya pelestarian habitat kehidupan sungai dengan mengurangi tingkat pencemaran air dan konservasi terhadap beberapa jenis ikan yang sudah langka dan hampir punah.
“Waktu saya kecil, untuk mendapatkan ikan Belida itu sangat mudah. Begitu juga di pasaran banyak yang menjual. Nah saat ini ikan jenis ini sudah sangat jarang ditemui, bahkan pemerintah sudah menerapkan aturan melarang memperjualbelikannya apalagi mengkonsumsinya. Ini salah satu contoh kecil saja, karena pastinya masih banyak jenis ikan lain yang sudah hampir tak bisa ditemukan lagi,” imbuhnya.
Selanjutnya terkait sarana transportasi air yang juga harus menjadi perhatian dengan lebih memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan penumpang.