Asep berharap, penyidik Kejaksaan Agung tidak sekedar melakukan pemeriksaan formil terhadap Nadiem. Dia khawatir, dalam pemeriksaan nanti hanya sekedar basa-basi memeriksa formil administrasi terhadap Nadiem.
“Penyidik harus melakukan pendalaman terhadap peran Nadiem, serta sejumlah pihak di kabinet yang terkait kasus ini,” ujarnya.
Dari penelusuran dan invetigasi yang dilakukan oleh pihaknya, Asep menilai korupsi ini dilkaukan dengan cara kampungan dan serampangan. Betapa, dana pendidikan senilai Rp 9,9 triliun dijadikan dana bancakan dengan cara yang konyol.
“Menggunakan anggaran Rp 10 juta per laptop chromebook, padahal barang ini beredar luas di marketplace. Kan modus yang sangat bodoh,” ujarnya.