Namun menurutnya pihak-pihak ini justru harus dirangkul. “Tentang e-ticketing ini memang ada yang punya zona nyaman di situ yang selama ini jadi agen dan sebagainya. Ini memang mesti ada suatu koordinasi tertentu. Sehingga agen ini diberikan peran yang lain,” tuturnya.
Lebih lanjut disebutkan bahwa Terminal Pulogebang adalah tolak ukur keberhasilan penerapan e-ticketing di terminal, karena terminal ini adalah yang paling besar.
“Kalau yang paling besar sudah jalan, terminal yang kecil lebih gampang. Jika itu lancar, otomatis orang akan ke sana semuanya dan sistem ini akan bergulir cepat,” jelasnya.
Selain masalah e-ticketing yang harus ditingkatkan, yang menjadi catatannya adalah terkait Terminal Pulogebang adalah mengenai pedagang.