Doa Sindiran Syafi’i Untuk Pemerintah di Sidang Paripurna RAPBN 2017

oleh
oleh
banner 970x250

Jakarta, sketsindonews – Doa yang dipanjatkan oleh anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra menuai berapa pro-kontra terkait do’a nya yang tanpa teks.

Muhammad Syafi’i sang pembaca doa yang mewakili anggota DPR pada sidang Paripurna tahunan Rancangan Undang-Undang RAPBN Tahun Anggaran 2017 terus menjadi perbincangan baik di Tweet maupun Medsos, rabu (17/8).

banner 300x600

Sebelumnya, doa Syafi’i menjadi perbincangan publik lantaran dinilai menyindir kondisi pemerintah kini. Dalam doanya, Syafi’i bermunajat agar dijauhkan dari pemimpin pengkhianat.

Politisi Gerindra Muhammad Syafi’i juga mengakui hingga kini hand phonenya terus bordering dan menerima sms hingga ratusan jumlahnya.

Ini lah cuplikan Doa Muhammad Syafi’i dalam sidang tahunan RAPBN 2017.
Ya Allah “Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat, yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat,” ujar Syafi’i.

Menurut dia, kini rakyat di mana-mana digusur tanpa tahu ke mana mereka harus pergi. Rakyat kemudian kehilangan pekerjaan di negeri sendiri.

“Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat. Hari ini di Kota Medan di Sumatera Utara, 5.000 KK di Indonesia sengsara dengan perlakuan aparat negara. Allah, lindungilah rakyat ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan kendali negara dan pemerintahan kepada pemerintah,” kata dia.

Syafi’i juga menyinggung kondisi hukum di Indonesia. Dia mengibaratkan hukum seperti mata pisau yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

“Hukum kami seperti mata pisau yang hanya tajam ke bawah, tapi tumbuh ke atas sehingga mengusik rasa keadilan bangsa ini,” sebut dia.

“Ya rahman, ya rahim tapi kami masih percaya kepada-Mu, bahwa kami masih menadahkan tangan kepadamu artinya engkau adalah Tuhan kami, engkau adalah Allah yang maha esa. Allah, kalau ada mereka (pemimpin) yang ingin bertaubat, terimalah taubat mereka ya Allah. tapi kalau mereka tidak bertaubat dengan kesalahan yang dia perbuat, gantikan dia dengan pemimpin yang lebih baik di negara ini Ya Allah,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

No More Posts Available.

No more pages to load.