Jakarta, sketsindonews – Untuk kepentingan nasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan siap menghadapi protes negara lain.
Hal tersebut diucapkan saat berada di Karawang, Kamis (12/12/19), menanggapi rencana Uni Eropa yang akan menggugat Indonesia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait larangan ekspor bijih nikel mulai 1 Januari 2020.
“Enggak perlu ragu. Digugat Eropa, ya hadapi, siapkan lawyer terbaik sehingga bisa memenangkan gugatan itu,” ucapnya seperti dikutip dari kompas.
Jokowi menambahkan, “Jangan digugat kita keok karena tak serius, hadirkan lawyer yang terbaik yang kita punya.”
Dalam hidup dan bernegara, kata Jokowi protes dari sebuah negara merupakan hal yang biasa, yang terpenting menurutnya adalah tidak berbelok dan mundur.
“Digugat ya hadapi. Terpenting jangan berbelok. Baru digugat saja mundur. Kalau saya enggak. Digugat tambah semangat. Tapi ya jangan kalah,” katanya.
Presiden mengemukakan, Indonesia sudah bertahun-tahun sangat tergantung dari komoditas tertentu.
Seperti sawit yang diekspor CPO-nya, batubara diekspor mentah, dan nikel yang diekspor masih raw material. Hal ini menjadikan Indonesia tidak mendapatkan nilai tambah apa pun dari ekspornya.
“Kalau otomotif sudah, kita akan mengarahkan ke komoditas lain supaya ekspornya dalam bentuk setengah jadi, dan syukur-syukur ekspornya barang jadi. Inilah hilirisasi, industrialisasi dari barang mentah yang dimiliki. Nikel sudah dimulai, industrialisasi, kita stop ekspor barang mentah nikel,” katanya.
Jadi misalnya pun digugat ke WTO, Presiden mengaku tak gentar untuk menghadapinya.
“Kalau sudah digugat enggak apa-apa, jangan pula ketika digugat terus grogi, enggak. Kita hadapi karena memang kita ingin bahan mentah ini ada added value-nya. Kenapa? Karena kalau ada industri yang terjadi, lapangan pekerjaan akan terbuka luas. Larinya ke situ. Bukan ke mana-mana,” ucap Jokowi.
Protes Eropa, Jokowi: Enggak Perlu Ragu, Digugat Eropa Ya Hadapi
