Wamenag Tegaskan Natal Bersama Kemenag Bukan Lintas Agama

oleh -81 Dilihat
oleh

Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i menegaskan bahwa kegiatan Natal Bersama yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) merupakan perayaan umat Kristiani, yakni Kristen Protestan dan Katolik, bukan perayaan lintas agama. Penegasan tersebut disampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Auditorium Mutiara STIK Lemdiklat Polri, Jakarta, Senin (15/12/2025).

Wamenag menjelaskan, klarifikasi ini penting untuk merespons berbagai tanggapan publik terkait isu Natal Bersama Kemenag. Ia menekankan bahwa pelaksanaan perayaan tetap mengedepankan prinsip toleransi dan moderasi beragama, tanpa melampaui batas ajaran serta tradisi masing-masing agama.

Natal Bersama Kemenag tahun ini akan dikemas dalam tajuk Festival Kasih Nusantara yang dijadwalkan berlangsung pada 29 Desember 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan estimasi peserta sekitar 2.000 orang. Selain itu, umat Kristiani juga akan menggelar Natal Nasional pada 5 Januari 2026 di Tennis Indoor Senayan dengan perkiraan kehadiran 3.500 peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Wamenag menegaskan komitmen Kemenag untuk memastikan seluruh rangkaian ibadah Natal dan Tahun Baru berjalan aman, nyaman, dan khidmat. Ia menginstruksikan panitia untuk memperkuat koordinasi dengan aparat keamanan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Menurutnya, seluruh tempat ibadah yang menyelenggarakan perayaan Natal telah berkoordinasi dengan kepolisian. Apabila ibadah dilaksanakan di ruang publik, Wamenag mengingatkan agar aspek kelayakan, keamanan, dan perizinan tetap dipenuhi.

Selain pengamanan, Wamenag juga mendorong agar perayaan Natal dan Tahun Baru mengedepankan prinsip ramah lingkungan serta diisi dengan kegiatan sosial, seperti bakti sosial dan pemberdayaan masyarakat. Untuk kegiatan berskala besar, ia menekankan pentingnya kesiapan layanan kesehatan dan mitigasi bencana.

“Kami juga mengimbau agar perayaan tidak dilakukan secara berlebihan sebagai bentuk empati kepada masyarakat yang sedang terdampak bencana,” pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.